Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Pilkada 2020, Andi Arief: Diteruskan atau Ditunda, jangan Ada yang Dirugikan

Andi Arief, Politisi Partai Demokrat (Foto : Merdeka.com)

JAKARTA
- Politisi Partai Demokrat Andi Arief menanggapi desakan sejumlah pihak yang ingin pelaksanaan Pilkada 2020 ditunda karena pandemi Covid-19.

Menurut Arief, penundaan pilkada bisa diputuskan sebelum Komisi Pemilihan Umum menetapkan para bakal pasangan calon yang mendaftar sebagai peserta pada 23 September mendatang.

"Jikapun Pilkada ini ada rencana mau ditunda, baiknya harus diputuskan KPU sebelum tanggal 23 waktu penetapan calon," ujar @AndiArief_ di Twitter, Minggu (20/9/2020).

KPU akan menetapkan pasangan calon yang resmi di pilkada pada 23 September. Kemudian, pengundian nomor urut dilakukan pada 24 September.

Andi Arief berharap, jika pemilihan Pilkada 2020 di tengah pandemi ini tidak akan merugikan yang lain. Pihaknya pun menerima keputusan apapun dari pemerintah.

"Karena banyak para kandidat sudah mundur dari DPR maupun DPRD. Diteruskan atau ditunda, jangan ada yang dirugikan. Apapun putusan pemerintah akan kami terima," kata dia.

Sebelumnya, desakan menunda pelaksanaan Pilkada serentak di tengah pandemi Covid-19 terus menguat. Dukungan itu datang dari banyak elite. Salah satunya dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurutnya, lebih bijak jika Pilkada serentak dilaksanakan setelah vaksin virus Korona ditemukan dan masyarakat telah diberi vaksin di seluruh Indonesia.

"Saya sarankan ditunda dulu sampai beberapa bulan sampai dengan vaksin ditemukan. Dan (saat) vaksin ditemukan nanti langsung menurun itu (sebaran virus Korona)," kata JK di Gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Sabtu (19/9/2020).

Menurut JK, pada situasi pandemi ini, keselamatan dan kesehatan masyarakat harus diprioritaskan. Kesehatan dan keselamatan masyarakat harus jadi agenda utama negara.

Kalau Pilkada tetap dilaksanakan, dia meminta KPU menyusun aturan yang ketat mengenai mekanisme selama pelaksanaan masa kampanye atau berkumpulnya massa di tengah pandemi Covid-19.