Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Wakapolda Kaltim Ikuti Secara Virtual Dialog Publik Keteladanan Hoegeng Melintasi Zaman

 

Balikpapan - Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Drs. Mujiyono, S.H., M.Hum., mengikuti kegiatan Dialog Publik Penguatan Internal Polri dengan tema "Keteladanan Hoegeng Melintasi Zaman" secara virtual di Gedung Mahakam Polda Kaltim, Selasa (16/05/2023).

Dalam kegiatan tersebut juga di hadiri langsung para Pejabat Utama Polda Kaltim serta Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Pelajar dan Para Mahasiswa yang ada di Kalimantan Timur.

Dalam dialog tersebut, Drs Arsul Sani Wakil Ketua MPR RI dan anggota Komisi III DPR RI menyampaikan bahwa nilai keteladanan HOEGENG adalah inspirasi polisi humanis hal ini harus memiliki beberapa ungkapan dari Hoegeng diantaranya adalah Baik menjadi orang penting tapi lebih baik penting menjadi orang baik.

Dipaparkan juga, soal kejujuran seorang Hoegeng, meskipun dirinya saat itu menjabat sebagai Kapolri akan tetapi masih mau bersedia mengatur lalu lintas karena bagi Hoegeng tugas seorang Polisi adalah pelayanan Masyarakat entah jabatannya rendah atau tinggi.

“Polisi adalah bagian dan tidak terpisah dari masyarakat dan sebagian besar waktu polisi dihabiskan untuk tugas yang berorientasi layanan pada masyarakat dari pada tugas penegakan hukum,” Kata Arsul Sani.

Dan polisi harus melakukan sifat sifat Hoegeng, seperti jujur, sederhana dan baik ramah serta lain sebagainya, sehingga Arsul optimis karena polisi ada yang baik dan tidak baik dan seharusnya tingkat optimisme untuk ditanamkan. Jika ada kebaikan yang kurang, karena diantaranya Polisi kurang mampu mengcover tugas tugas lainnya sehingga dikatakan tidak baik, karena banyaknya yang harus dilakukan oleh Polisi.

“Polisi yang kurang baik itu ada, namun ada polisi yang baik yang melakukan tugasnya melebihi tupoksinya, dan saya saksikan sendiri,” Tambahnya.

Dikatakan memelihara sosok polisi yang baik, tentu reformasi Polisi terus dilaksanakan, baik secara struktural, instrumental, dan kultural, seperti memperbarui aturan di Polisi dan mengubah pola pikir dan tingkah laku anggota Polisi menjadi humanis.