Ilustrasi- Vaksin Covid-19. (Foto: Net)
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto mengatakan harga vaksin corona yang dikembangkan bersama
perusahaan asal China Sinovac akan dibanderol sebesar 10-20 dolar AS.
Dihitung dengan kurs Rp14.800 per dolar AS, harga vaksin dijual dalam
rentang Rp 148 ribu-Rp 296 ribu.
"Harga vaksin sinovac antara 10-20 dolar AS," ujar Airlangga dalam acara
Sarasehan Virtual 100 Ekonom yang ditayangkan langsung CNBC Indonesia,
Selasa (15/9/2020)
Airlangga mengungkapkan harga vaksin yang dikembangkan oleh Global
Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) dan Coalition for Epidemic
Prepareness Inovation (CEPI) akan lebih murah. Menurutnya, harga vaksin
dari dua instansi itu akan dijual dengan sekitar 3-5 dolar AS atau Rp
44.400-Rp 74.000.
"GAVI dan CEPI ini adalah kegiatan multilateral berbagai lembaga dan
negara untuk dapat vaksin sebagai public services," tutur Airlangga.
Ia menjelaskan proses vaksinasi masing-masing merk vaksin akan berbeda.
Misalnya, vaksin yang dikembangkan bersama Sinovac harus dilakukan dua
kali, tetapi ada pula merk lain yang bisa hanya satu kali.
"Ini berbagai vaksin jenis imunisasi berbeda. Ada yang satu kali, dua
kali. Sinovac dua kali. Tentu berbeda metode dan harga," terang
Airlangga.
Nantinya, proses vaksinasi akan dilakukan pada awal tahun depan. Pemerintah berkomitmen ada 30 juta vaksin pada kuartal IV 2020.
"Nanti pada kuartal I 2021 sudah bisa melakukan vaksinasi subject," jelas Airlangga. (Red)